Workshop Bahasa KU (dihadiri oleh KU dan calon KU se-Indonesia)


Workshop Bahasa KU (dihadiri oleh KU dan calon KU se-Indonesia) "Peran Bahasa Dalam Proses Pembelajaran"

Alhamdulillah Workshop bahasa yg berlangsung selama 24 jam (30 nov -2 desember 2015) di CICO Resort Bogor, merupakan pembelajaran yang tak akan pernah terlupakan, walau sangat singkat, namun sarat manfaat bagaimana memahami berbahasa yang benar. Bahasa tidak sekedar alat untuk berkomunikasi, namun dibalik bahasa ada makna-makna luar biasa yg mengasah kecerdasan akal dan mensholihkan jiwa. Masa anak2 adalah fase berlangsungnya perkembangan otak menuju kesempurnaan, etika orang tua menginstruksikan sesuatu dg bahasa lisannya tentunya anak membutuhkan proses untuk memahami dan mengamalkannya. Membiasakan anak melakukan ihsanul amal yg sesuai dengan syariat Allah, tentu bukan hal yang mudah, melainkan butuh pemahaman ilmu yg benar, usaha (cara) yang pas, do'a yg tak pernah putus serta motivasi yang tiada henti. Sebagai pendidik dan orangtua harus memiliki kunci berbahasa yg benar baik berbahasa lisan maupun tertulis yaitu slalu ada nilai-nilai talqiyan fikriyyan didalamnya diantaranya : Memunculkan realita yg mereka indra (agar anak peka terhadap diri dan lingkungannya serta belajar mengamati seperti apa kebaikan dan keburukan yg terjadi dihadapan mereka). Memberikan informasi yang benar berdasarkan Al-qur'an dan sunnah (matlumat tsabiqoh). Memberikan Dorongan dengan Reward dunia akhirat (tak dipungkiri dalam fase anak2 masih tertarik dengan hadiah, pujian, gambaran kebaikan yang akan mereka dapati) karena dalam masa anak-anak belum sepenuhnya faham makna dari keikhlasan. Akhir dari tahapan ini adalah anak-anak mau dan mampu melakukan ihsanul amal yg diperintahkan Allah SWT dan dicontohkan Rosulullah SAW. Penggunaan kata dalam berbahasa juga harus disesuaikan dengan level berfikir, agar anak mudah memahaminya. "Berbicaralah kepada manusia dengan sesuatu yang mereka ketahui,apakah engkau suka Allah dan Rosul-Nya didustakan? (HR.Al-Bukhori) Orangtua menginginkan anak2 berkata ahsan (baik,sopan, tidak jorok atau kasar) maka orangtuanyalah yg harus menjadi cermin untuk mereka. Orangtua menginginkan anak2 berjiwa sholih (senantiasa ihsanul amal) seperti rajin sholat, menutup aurat, gemar membaca Al-Qur'an, menjaga kebersihan diri dan lingkungannya, senantiasa berbagi, mengkonsumsi makanan yg halal wa thoyyib, disiplin dan melakukan berbagai akhlak mulia lainnya, maka lagi-lagi orangtua yg harus menjadi cermin untuk mereka. Karenanya aplikasi berbahasa yang benar juga harus diterapkan kepada siapa saja. Subhanallah...dengan pemaparan materi, diskusi interaktif dan praktek langsung berbahasa yang benar menjadi sangat tergambar jelas bahwa bahasa yang Allah berikan tidak lain adalah untuk diaplikasikan dalam mencerdaskan akal dan mensholihkan jiwa. Bahasa yang mampu mencerdaskan akal diantaranya bahasa yang sederhana dan lengkap, pilihan kata yang mudah dipahami, rangkaian kalimatnya sistematis dan pesannya jelas serta tergambar realitasnya (dapat direalisasikan). Bahasa yang mansholihkan jiwa adalah bahasa yang mengandung pesan dan sangat berpengaruh sehingga terdorong untuk senantiasa melakukan amalan sholih. Dengan Pemahaman diatas sudah saatnya sebagai pendidik dan orangtua dalam membina generasi, tidak hanya sekedar transfer ilmu saja tapi juga harus senantiasa berbahasa dengan bermuatan Talqiyan Fikriyyan agar kelak generasi kita menjadi khoiru ummah (ummat yg terbaik) yang tidak diragukan lagi akan kecerdasan akalnya dan kesholihan jiwanya. Kami Ucapkan : Jazakillah khoiron katstsiiron, kepada guru kami "Ummu Khoir" (ustadzah Emi Khairani) yang senantiasa berbagi ilmu dan tsaqofah nya yang luar biasa. Kami tak mampu membalas kesabaran ummu dalam mendidik kami, hanya Allah yg akan membalas ketulusan ummu yang insya Allah akan mendapatkan keberkahan dunia akhirat. Berkata ahsan.. Berfikir cemerlang... Berjiwa Sholih... Selamat dunia akhirat Allahu Akbar....Allahu Akbar!!!