Jambore Qur’anKU



Jambore Qur’anKU

Alhamdulillaah, Jambore ini telah berlangsung dengan baik, lancar dan in sya allah berkah. Kegiatan ini berlangsung pada 9-12 Desember di Buperta Cibubur, Jakarta Timur. Acara yang begitu membuncah ini diikuti oleh 600 lebih peserta + pendamping dari keluarga besar STP Khoiru Ummah se Indonesia Raya.

Program yang pernah digagas kira-kira 5 tahun yang lalu ini semakin meneguhkan Visi dari STPKhoiru Ummah yaitu menjadi representasi institusi pendidikan berbasis aqidah Islam, yang terdepan melahirkan generasi pemimpin pembangun peradaban mulia. Rentetan acara selama 4 hari dan 3 malam ini digelar dengan gaya semi petualangan sehingga peserta dibuat penasaran dari hari 1 hingga selesai, sebuah skenario yang briylan. Bahkan nama-nama kampungnya pun, menggunakan nama-nama kota terkenal di era kejayaan Islam. Sebut saja : Baghdad, Andalusia, Kairo, Damascus,dll. Mengingatkan kenangan lama dan berharap kapan yaa... kota-kota seperti itu kembali ada dan lagi bersinar.

Hari pertama selain untuk persiapan dan merapikan tenda, juga diisi dengan pembukaan dan penyemangatan oleh Ustadzah Emmi Khaerani dan Ustadz Amirudin serta motivasi sekaligus penggambaran acara oleh ustadz Hidayat Arifianto (Kapten Hits). Kapten Hit menyampaikan bahwa dunia sedang mengalami kerusakan parah, aneka kemaksiatan dimana-mana dan memerlukan sosok manusia super yang bisa mengatasinya. Manusia seperti apakah dimaksud, temukan jawabannya dalam petualangan Jambore ini. Acara resmi dibuka ditandai dengan terpampangnya logo Jambore setelah pemotongan tali oleh ust Amiruddin.

Pagi-pagi jam 03.00 peserta sudah mulai dibangunkan untuk Qiyamul Lail di lapangan terbuka (ditengah-tengah) perkampungan kemah. Kemudian dilanjutkan shalat Shubuh berjamaah. Bagi laki-laki shalat berjamaah di masjid yang jaraknya sekitar 300an m dari lokasi kemah. Sedangkan peserta wanita shalatnya di lapangan.

Pagi memulai hari kedua ba’da senam, peserta menyiapkan sarapan pagi dengan memasak sendiri berkelompok dengan regu masing-masing. Panitia telah menyiapkan bahan-bahan mentah seperti beras, sayuran, lauk dan beberapa bumbu dapur serta dengan peralatan memasak. Naah,... keseruan pun dimulai ketika mereka mulai membuat api, mencuci beras, memotong2 sayur, selanjutnya memasaknya. Ada regu yang kompak dan cekatan, ada juga yang sebaliknya. Sehingga hingga habis waktu untuk menyiapkan sarapan, masih ada regu yang belum selesai bahkan ada yang nasinya belum sepenuhnya matang. Walaupun diam-diam panitia juga sudah menyiapkan back up kalau-kalau ada regu yang gagal dalam kegiatan pagi ini. Namun yang menarik disinilah kegiatan berbagi dimulai, sebuah tradisi yang memang dibudayakan dalam keluarga KU. Bagi yang nasinya tidak matang, alhamdulillaah..., bisa mendapatkan nasi dari regu atau kampung sebelah yang nasinya matang lebih dulu dan stok berlebih.

Subhanallaah, antara perasaan geli dan senyum,.. bagaimana melihat mereka menyiapkan sarapan, walau akhirnya para pendamping turun tangan membantu sekedarnya agar masakan cepat jadi dan siap dinikmati. Ada yang ueenaak, ada juga yang rasa nano-nano,.. alhamdulillaah disyukuri saja. Dimakan juga, habis lapar sich,... kata mereka.




Untuk memeriahkan acara, panitia juga meminta tiap regu dan kampung membuat yel-yel dengan durasi maks 30 detik. Pada beberapa pos, yel-yel tersebut harus dikumandangkan dan menjadi point penilaian sendiri.

Hari kedua setelah sarapan, peserta mulai berpetualang menyusuri pos-pos yang disiapkan panitia sambil menghubungkan aneka manuskrip yang ada. Ada pos kampung air, kolam ikan, roket air, hutan pinus, hutan belantara dan perkampungan warga. Di setiap pos ini peserta juga dinilai atas kesungguhannya dan keberhasilannya.

Di sela-sela acara, peserta mengikuti lomba MHQ sesuai levelnya dan disebar ke beberapa tempat. Pemenangnya diumumkan di hari akhir acara.

Malam harinya dengan dipandu sutradara, peserta mulai menghubungkan manuskrip yang ada, ada petunjuk apa yaa kira2....

Seperti hari sebelumnya, hari ketiga ini juga diawali dengan qiyamul lail di lapangan. Lapangan yang basah oleh embun pagi tak menyurutkan peserta untuk melaksanakan shalat sunnah ini. Dllanjutkan dengan shalat shubuh, wirid dan senam pagi. Tak lama kemudian, peserta segera berkemas untuk menyiapkan sarapan pagi seperti hari kedua. Bahan-bahannya sudah disiapkan panitia. Nampaknya sesi masak hari ini peserta lebih siap dibandingkan sebelumnya walau menu beda. Sehingga boleh dikatakan sesi penyiapan sarapan ini sukses besar. Alhamdulillaah, nggak rugi. Istilahnya,... pengalaman adalah guru terbaik.

Hari ini setelah makan pagi, peserta bergegas ke aula untuk mengikuti Training The Leader bersama ust Cahyo, sebagai rangkaian petualangan hari sebelumnya. Dengan penguasaan public speaking dan kepiawaiannya memainkan gitar, ust Cahyo bisa membawa suasana training menjadi meriah dan seruu pooll. Acara sempat terkendala sesaat ketika turun hujan lebat menjelang sore, sebagian peserta berlari menyelamatkan barang-barang di tenda dan aulia tempat acara juga kena dampak hujan ini. Allaahumma shoyyiban naafi’an... begitu doa saling dipanjatkan.

Sebuah pembelajaran kehidupan nyata pun dimulai, belajar menghadapi hujan deras. Hujan bukanlah sebuah kendala, justru harus disyukuri dan didoakan. Panitia pun tetap semangat dan bekerja keras bahwa acara harus tetap berlangsung walau kondisi lapangan dan tenda banyak yang becek. Untuk sementara acara Training teh Leader ditunda dan dilanjutkan malam hari habis shalat Isya’ di masjid. Sesaat hujan reda, evakuasi terhadap barang dilakukan. Sebagian peserta dikawal pembimbing membereskan dan merapikan tenda. Sebagiannya lagi malah asyik bermain bola di tengah lapangan. Sementara itu sebagian peserta membuat permainan ‘Perang Air Antar Kampung’. Dibimbing oleh panitia dan pendamping, masing-masing peserta dilengkapi dengan plastik berisi air sebagai amunisi untuk senjata peperangan. Acaranya cukup seru, persis seperti perang tawuran antar kampung, saling kejar dan saling lempar senjata. Menjelang maghrib acara selesai, peserta beres-beres untuk mandi dan shalat berjamaah.

Tepat habis Isya’ peserta makan malam dan dilanjutkan dengan presentasi Training The Leader hingga pukul 22.00. Karena perkemahan becek, peserta putri bermalam di masjid, sedangkan peserta ikhwan bermalam di Arboretrum. Sebagian kecil peserta tetap bermalam di tendanya. Ditengah acara malam tersebut, panitia juga membagikan beberapa potong baju kepada peserta yang bajunya basah karena hujan.

Tak terasa begitu singkatnya waktu, kini tibalah hari terakhir. Hari ini diisi dengan acara Uji Publik dan Mega Wisuda Tahfizh serta penutupan. Untuk acara Kegiatan Uji Publik dan Mega Wisuda Tahfizh bertempat di gedung Cut Nyak Dien yang berjarak 1 km dari lokasi perkemahan. Uji publik dimulai dari level 2 (juz 30 & 29) dilanjutkan level berikutnya. Peserta langsing diuji oleh tim juri dan guru mereka. Setelah makan siang dilanjukan dengan Mega Wisuda Tahfizh, sesuai level masing-masing. Di penghujung acara ini, ust Cahyo tampil kembali di depan peserta untuk membuka teka-teki misteri harta karun yang ditunggu-tunggu peserta. Dan happy ending, harta karun tersebut adalah sebuah cermin datar yang menyimpulkan dan menegaskan bahwa makhluk super yang dicari-cari selama ini ternyata adalah diri kita sendiri. Kita lah yang bisa dan harus menyelesaikan problema bumi ini. Oleh karena itu, ayoo layakkan diri kita, tempa terus diri kita semua agar siap memikul amanah ini. Allaahu Akbar ! In sya allaah, alhamdulillaah terjawab sudah rasa penasaran diri peserta. Nggak rugi capek-capek nungguin dan ikut acara ini. He-he-he.

Malam hari ini adalah malam terakhir sebagai penutupan acara. Dengan konsep api unggun dengan penampilan Apresiasi kelompok atau sekolah masing-masing. Ada puisi, menyanyi, acapela, nasyid. Kira-kira tepat jam 22.00 acara penutupan selesai dan dengan demikian selesai sudah rangkaian acara sejak Jum’at hingga Senin malam itu. Sebagian peserta pulang malam itu, dan sebagian meneruskan menginap satu malam lagi dan besoknya Selasa baru pulang.


Letih,... kurang tidur baru dirasa,... namun kegembiraan mengikuti acara dan berjumpanya dengan saudara-saudara dari berbagai pelosok... rasanya menjadi obat tersendiri. Acara ini mampu membangun rasa percaya diri dan menyemangati seluruh insan keluarga besar Khoiru Ummah untuk terus maju melangkah, berkarya dan mengukir prestasi untuk kebangkitan ummat, mencerdaskan ummat, untuk kemuliaan Islam dan Muslimin.

Tak shabar rasanya ingin ada Jambore lagi. Ada yang mengusulkan tiap 3 tahun sekali. Ada yang juga yang usul tempatnya gantian di Sumatera atau Kalimantan, naik perahu rame-rame.... seruu deh. Bahkan ada yang mengusulkan Jamborenya pas musim durian, ehm sekalian pesta durian. Begitu banyaknya lontaran yang muncul serta aneka usulan-usulan lain yang bersliweran sebagai cerminan bahagia dan suksesnya acara Jambore perdana ini.

Luarbiasa, welldone!.

Acungan jempol dan ucapan ‘Jazakumullaah khoiran katstsiiran’ kepada seluruh panitia, peserta, pendamping, pengelola dan ortu serta semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendedikasikan diri demi sukses dan lancarnya keseluruhan acara perdana ini, Jambore Qur’anKU.



Yaa Allaah Yaa Rabbi,....

Wallaahu A’lam bishoshowwab

Hasbunallaah wa ni’mal wakiil ni’mal maula wa ni’mannashiir





Sugihmoro



#Pengelola STP SD KU  Ciledug – Tangerang Kota

#Guru Pendamping Baghdad 3 dalam Jambore Qur’anKU 9-12 Desember 2016

#Trainer & Inspirator Pendidikan Berbasis Aqidah – Spesialisasi Mengajar yang

Menyenangkan & Nendang



#HP 0812 8140 712