Dulu Aku dan Kamu Sekarang Hanya Kita


Suasana sekolah sama seperti biasa, ramai dan full dengan aktivitas kegiatan belajar mengajar. Namun terkadang ada saja diantara mereka yang terdengar ribut-ribut.

Hari ini akur bermain,
hemm.. besok diam-diaman,
Pagi akur bermain
hemm.. siangnya diam-diaman.



Tidak ada hujan.
Tidak ada petir.
Kesalahan hanya sepele  ringan. Bisa jadi besar dan bikin kawatir.

"Hana, kok tidak main bersama Aisyah" tanya Ustadzah Isoh.

"Malas ah ustadzah....habis tadi Aisyah nggak mau ikut tertib baca Ummi, dia malah duduk sendiri di pojok nggak mau duduk melingkar seperti yang lain" jelas Hana dengan nada kesal.

"Hana tidak boleh seperti itu, ayo baikan". saran Ustadzah Isoh kepadanya agar akur bermain kembali.

Sebenarnya Ustadzah Isohpun di dalam kelas sudah berusaha  ingatkan Aisyah dan teman-teman lainnya agar senantiasa tertib saat baca Ummi.

Keesokan harinya saat jam istirahat wajah Aisyah cemberut saja, kali ini ustadzah Isoh bertanya kepada Aisyah,

 "Aisyah mengapa kamu cemberut saja?"

"Aku lagi marah sama Hana, habis dia kalau baca Ummi maunya selalu pertama, nggak mau bergantian, terus dia selalu ngatur-ngatur aku. akukan jadi kesal Ustadzah...." jelas Si princes Aisyah

Hari terus berganti, sering sekali para guru mendapatkan laporan dari anak-anak bahwa Aisyah dan Hana sedang tidak rukun.

Rebutan baris, rebutan meja belajar, senggal senggolan, ada saja yang membuat mereka tidak akur.

"Aku tadi lagi nulis ustadzah, terus disenggol Hana, ya sudah akhirnya aku balas saja senggol Hana, eh dia malah jambak aku" kata Aisyah

"Hemm.. apakah tadi Hana sudah minta maaf sama kamu?" tanya Ustadzah Isoh

"Sudah Ustadzah, tapi ya gitu Hana minta maafnya sambil marah-marah, aku jadinya tambah kesal sama dia, karenanya aku balas saja dia"

"Tapi kan yang jelas aku sudah minta maaf sama kamu Aisyah...." Jelas Hana dengan nada tinggi.

Masing-masing  membela diri, namun ustadzah senantiasa memberikan penjelasan bahwa sesama saudara harus saling menyayangi.

inilah yang kerap kali dialami oleh dua sholihah si princes Aisyah dan si cuek Hana yang keduanya ingin saling mengatur.
keduanya masih duduk dibangku kelas 1 SD
tentu kondisi seperti ini sebenarnya membuat mereka tidak nyaman belajar, bahkan sangat mempengaruhi semangat berangkat sekolah, karena mereka membayangkan jika disekolah nanti ada saja terjadi salah faham.

Para gurupun  tentu tidak membiarkan kondisi kurang harmonis diantara dua sholihah ini, apalagi di kelas 1, hanya mereka berdua saja murid perempuan, sehingga harus ada cara bagaimana mereka bisa akur dan kompak setiap saat agar selalu semangat belajar.

Keesokan harinya,
Hana menjual foto copy gambaran di sekolah seharga 500 rupiah perlembarnya, anak-anak sangat suka mengisi waktu istirahat dengan menggambar dan mewarnai, begitupun Aisyah yang hobby menggambar dan mewarnai sering membeli lembar gambar dari Hana.

Terlihat mereka berdua mewarnai dengan satu meja, tak terdengar ribut-ribut dan jambakan kerudung seperti sebelumnya.

Saat inilah mereka saling bercerita tentang hobbynya yang sama yaitu menggambar dan mewarnai, bahkan saling meminjamkan pensil warna.

Keakrabannya ini lanjut dengan saling memberi, meminjam atau sekedar tukar pakai perhiasan gelang, yang ternyata  si princes Aisyah dan si cuek Hana sama-sama suka dengan perhiasan gelang.

Outing tiba...
yey...Alhamdulillah...
semua siswa/i sangat antusias menyambut hari keberangkatan outing, karena outing kali ini akan naik Trans Jakarta menuju Kota Tua Jakarta yang hampir sebagian besar siswa/i belum pernah naik kendaraan ini.wah Asyiik deh.

Ma syaa Allah saat outing kali ini, tampak jelas keakraban Aisyah dan Hana, hingga sepanjang jalan selalu berdua dengan saling merangkul tangan dibahu mereka. mau masuk Transjakarta berangkulan, keluar dari halte transjakarta berangkulan, jalan kaki menuju kota tua berangkulan, naik sepeda ontel juga berboncengan. Mereka selalu bersama bagaikan perangko dan amplop, tak terlihat wajah murung, cemberut apalagi saling  mengumpat kesal.

Kami para gurupun sangat senang melihat perubahan prilaku keduanya, ya dulu hanya "aku dan kamu, sekarang....hanya kita"
Semoga akrab hingga jannah ya sholihah cantik.

Hikmah Cerita :

1.Sesama Muslim Bersaudara, maka jagalah saudaramu.

“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara…"(Q.S; Al-Hujurat :10).

Oleh sebab itu orang –orang yang beriman mereka adalah saudara seagama dan seaqidah, walaupun mereka berbeda nasab ( keturunan) bangsa dan Negara ataupun zaman akan tetapi mereka adalah tetap saudara seiman.

Sampai-sampai Rasulullah bersabda dalam suatu hadist bahwa seorang muslim turut merasakan sakit ketika saudaranya mendapat musibah ataupun penderitaan
Nabi Muhammad Bersabda :

وَعَنِ النُّعْمَانِ بِنْ بشِيْرٍرَضِىَ اللّهِ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ :مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمهِمْ وَتَعَا طُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ اِذَااشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُالْجَسَدِبِاالشَّهْرِوَالْحُمَّى متفق عليه

Artinya: Dari An-Nu’man bin Basyir r.a barkata, Rasulullah berkata, perumpaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan kasih mengasihi adalah seperti satu tubuh, dimana apabila ada salah satu anggota tubuh yang mengaduh kesakitan maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam. ( Bukhori Muslim).

2.Tatkala Anak-anak bergaul merekapun harus ditanamkan adab dengan akhlak mulia, diantaranya :

~Mengucapkan salam setiap kali bertemu teman.

~Saling Menghormati  dan selalu berbuat baik.

~Mudah memaafkan kesalahan teman bila mereka lupa atau tidak sengaja melakukan kesalahan.

~Tidak menghina dan meremehkan teman.

~Saling berbagi atau memberi hadiah.

~Saling menasehati dalam kebaikan.

~Saling Menyayangi, agar Allah juga menyayanginya.

Rasulullah bersabda

مَنْ لَا يَرْحَمْ النَّاسَ لَا يَرْحَمْهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya (HR.Muslim)

~Saling tolong menolong, agar  Allah senantiasa menolong kita.

“Dari abu hurairah r.a Berkata : Rosulullah SAW bersabda ,” Allah akan selalu menolong hambanya selama hamba itu mau menolong saudaranya :, (H.R Muslim)

In syaa Allah anak yang bagus adabnya akan disukai oleh teman-temannya. Oleh karena itu, agar dicintai dan dihormati teman-teman, maka haruslah bergaul  dengan adab yang baik.