Pentingkah Anak Usia Dini Belajar Calistung ?





Oleh : Sugihmoro

Orang tua mana sih yang nggak senang bila sejak dini anaknya begitu cekatan, pintar bahkan mahir dlm bbrp hal ?

Namun kesenangan ortu ini tidak selamanya benar setidaknya perlu dikritisi ulang.

Bila kita lihat dari sudut perkembangan jiwa atau panca indera anak, ternyata bayi di dalam kandungan pun sdh bisa mengindera bunyi di luar. Makanya ketika ibu hamil, para suami dan anggota kelg harus lebih bijak dlm berkata.

Bila ortu berharap anaknya kelak lebih gampang diprogram kesholehannya, maka perlu sering diperdengarkan suara yg baik yaitu bacaan Qur'an. Banyak cerita bahwa anak2 yg sudah hafizh di usia dini ternyata sdh ada pembiasaan diperdengarkan bacaan Qur'an sejak di dalam kandungan.

Bbrp ahli berpendapat bahwa usia 0-4 tahun adl usia emas (Golden Age). Perlakuan yg tepat thd batita atau balita akan sangat membantu perkembangan kecerdasannya di kemudian hari.

Pada usia PAUD (0-6 atau 0-7 tahun) ini proses pembelajaran yg tepat adl memaksimalkan peran indera pendengaran dan berbicara. Artinya pelajaran spt menghafal Qur'an sangat dianjurkan. Sekaligus belajar bahasa ibu, bhs keseharian agar memiliki basic bahasa yg kuat, istilahnya biar ananda ini memiliki kecerdasan berbahasa yaitu bisa mengungkapkan sesuatu dg jelas. Sehingga bahasanya cukup 1 dulu tapi kuat dan kokoh. Ini sangat membantu nanti sbg Translate bhs lainnya. Kalau toh mau diajarkan bhs lainnya sifatnya pengenalan, tidak mendalam spt bhs ibu. Kalau bahasa ibunya sdh kuat, insyaallaah ananda belajar bhs apa saja menjadi gampang dan cepat menguasai.

Kira2 apa jadinya yaa bila anak usia dini yg ngomongnya saja belum jelas, sudah harus belajar bbrp bahasa asing, istilah kerennya bilingual atau trilingual? Monggo gantian dijawab sendiri yaa 🙂🙏

Sebenarnya anak2 kita bisa berbicara dari suara  yg sering didengarnya. Anak2 yg berbicaranya kasar krn selama ini yg didengar adalah suara kebun binatang. Anak2 yg keseringan nonton TV biasanya ngomongnya cepat tapi tak jelas.

Ananda bisa berbicara ahsan krn dibiasakan diperdengarkan suara yg ahsan dan diajak berkomunikasi atau berbahasa yg ahsan pula.

Pelajaran lain yg sifatnya melatih kemandirian spt pipis di kamar mandi, mandi sendiri, membereskan tempat tidur sdh bisa dikenalkan dan dibiasakan.

Bolehkah CALISTUNG di Usia Dini ini

Berdasarkan perkembangan jiwa anak maka tepatnya Calistung mulai diajarkan pada usia 7 tahun, kira-kira kelas 1 SD.

Kalau toh mau diajarkan pada usia dini sebaiknya sebatas konsep dasar. Contohnya konsep matematika (berhitung) adl besar-kecil, banyak- sedikit, tinggi-rendah, dan yg serupa. Adapun, tentang angka dibatasi misalnya 1 sd 10 seperti menghitung jumlah bola, kelereng, dll. Jadi yg ditekankan pada konsep dasarnya saja, itupun dg suasana bermain yg menyenangkan.

Pemerintah pun sebenarnya melarang (ada UU lho) pengajaran formal Calistung sblm SD bahkan ada sangsinya untuk sekolah PAUD atau TK yg memaksakan diri pelajaran Calistung.

Lalu apa dampaknya bila dipaksakan belajar Calistung di usia dini ?

Dampaknya memang tidak langsung kelihatan saat itu tetapi baru ketahuan setelah bbrp tahun. Begini, usia dini ini khan usia anak yg lagi senang-senangnya bermain, bergerak sana sini. Artinya ketika mereka dipaksa belajar sesuatu yg belum waktunya,.. berarti mengambil jatah masa bermainnya saat usia dini. Pada usia tertentu, bisa saat kelas 3-4 SD atau SMP atau SMA anak ini akan turun ke bawah mengambil jatah bermainnya yg hilang dahulu atau istilah lain mereka bisa mengalami kelelahan psikis.

Pernahkah kita melihat atau mendengar anak usia SMA tapi masih suka main boneka-bonekaan, mobil-mobilan ? Jawab sendiri deh, hayoo. Bisa jadi istilahnya masa kecil kurang bahagia kalee.

Pembahasan ini sekaligus juga menjawab bila masuk SD terlalu muda misal 6 tahun kebawah. Berarti di usia dini dia sdh harus belajar sesuatu yg belum waktunya khan. Ada pengalaman dari cabang sekolah Khoiru Ummah bahwa bbrp siswa yg terlalu muda masuk SD ternyata mandeg di kelas 3 atau 4 SD, akhirnya siswa ini diturunkan kelasnya dan ternyata lebih nyaman siswa tsb.

Anak saya yg ke 4 pernah mengenyam 1 tahun di TK tetangga. Tiba-tiba di tengah jalan dia mogok 3 hari nggak mau sekolah. Usut punya usut ternyata alasannya krn banyak PR menulisnya. Akhirnya saya mendatangi ibu KepSek TK dimaksud. Intinya saya sampaikan ketidaktepatan pelajaran Calistung di usia TK dg argumen di spt atas. Pihak TK mengerti dg penjelasan ini namun karena Calistung ini adl tuntutan ortu yaitu kalau sdh TK besar tidak bisa Calistung, nanti tidak diterima di SD, dilema buat kami di lembaga TK, begitu katanya.

Akhirnya saya sampaikan ke bu Kepsek bahwa utk anak saya tolong tidak dibebani PR Calistung krn tujuan saya menyekolahkan di TK agar dia punya teman dan banyak gaul. Adapun Calistung biarlah nanti di SD saja. Alhamdulillah, selanjutnya anak saya mau sekolah lagi dg riang gembira. Dan saya pantau selama di SD (Khoiru Ummah) ananda  fun fun saja.

Jadi menurut saya lebih baik anak masuk SD di usia 7 tahun atau lebih biar matang jiwanya.

Calistung silakan diajarkan mulai umur 7 tahun atau kelas 1 SD.

Bahasa Asing sebaiknya diajarkan ketika bahasa ibunya sdh kuat. Kalau di SD KU bhs Inggris mulai diajarkan di kelas 5.

Wallaahu a'lam bishshawwab 🙏🙏🙏

Www.khoiruummahciledug.sch.id