Berdampingan Dengan Gawai



Khoiruummahciledug.sch.id - Pandemi Covid-19 hampir enam bulan berjalan dengan hiruk pikuknya, kematian akibat virus ini begitu nyata dan mengintai masyarakat. Slogan cuci tangan, jaga jarak dan diam di rumah acapkali terus digaungkan. Sejak awal pandemi hingga September 2020 ini tercatat 100 dokter telah terenggut nyawanya, ditambah tenaga perawat dan masyarakat umum. 


Akibat pandemi Covid-19, seluruh aktifitas masyarakat diatur sedemikian rupa oleh pemerintah agar tidak menyebabkan bertambahnya jumlah pasien positif covid. Mulai perkantoran, pusat perbelanjaan, rumah ibadah serta sekolah dan tempat hiburan, rumah sakit serta layanan transportasi umum seluruhnya mengikuti protokoler kesehatan Covid-19 yang digagas pemerintah dan satgas Covid. Kondisi ini merubah kebiasaan masyarakat, salah satunya cuci tangan dan penggunaan masker. Namun bukan itu saja, karena larangan berkerumun dan tatap muka dalam jumlah yang banyak, maka diberlakukanlah aturan kerja dan sekolah dari rumah, itu artinya seluruh aktifitas menggunakan gawai (alat komunikasi) dengan bantuan aplikasi komunikasi jarak jauh yang berbasis daring. 


Esensi pemakaian gawai sejatinya untuk mempermudah aktifitas pekerjaan dan pembelajaran. Bagi kalangan masyarakat kota, gawai menjadi barang yang biasa dan lumrah, sekalipun harus merogoh kantong lebih dalam namun tetap diusahakan demi lancarnya aktifitas apapun, karena saat ini hampir seluruh pergerakan perekonomian ditopang oleh e-market dengan aplikasi berbasis teknologi bekerja sama dengan para penjual dan perusahaan ekspedisi dan layanan transportasi berbasis aplikasi. Hal tersebut menjadi solusi bagi kondisi masyarakat yang lebih aman di dalam rumah tanpa harus keluar berbelanja yang beresiko tertular virus covid. Negitu juga pembelajaran siswa maupun mahasiswa dengan sangat mudah dilakukan lewat gawai. Saat ini gawai menjadi andalan dalam kehidupan masyarakat dari kota hingga pedesaan, hanya daerah pelosok saja yang belum bisa merasakan karena keterbatasan infrastruktur jaringan internet. 


Namun, perlu disikapi bijak dalam pemakaian gawai dan aplikasi daring bagi anak-anak kita di rumah, tanpa pendampingan yang ketat maka gawai bisa menjadi musibah bagi mereka. Karena tanpa disadari begitu banyak hal yang tercela mengintai anak-anak kita seperti layanan prostitusi daring, judi, penipuan serta seluruh aktifitas illegal di dalam jaringan dengan bermodal sebuah gawai. Bagi Pemerintah, ini menjadi PR besar untuk mengeluarkan regulasi dalam mengontrol jaringan-jaringan aplikasi yang ada guna melindungi anak-anak dari bahaya dunia maya. Dan bagi orang tua ada baiknya selalu mendampingi anak-anak kita setiap waktu jangan sampai hal yang buruk menimpa mereka.


Koran Republika, 8/9/2020

Penulis: Ustadzah Diah Winarni, S.Kom

Praktisi Pendidikan di STP SD Khoiru Ummah Ciledug