Berbicara tentang ketinggian peradaban Islam


 Berbicara tentang ketinggian peradaban Islam, kita dapat melihat dalam jejak sejarah, bagaimana Islam menjadi pelopor dalam banyak hal.


Pertama, Islam menjadi pelopor negara yang berkonstitusi, tercermin dalam pembuatan Piagam Madinah yang menjadi penanda adanya rujukan hukum bersama bagi pemimpin dan rakyatnya dalam negara Madinah. Pada waktu yang sama, di belahan bumi lain, kerajaan-kerajaan yang ada tidak memiliki rujukan hukum, yang ada adalah 'titah raja adalah titah tuhan'. Konsep konstitusi baru ditemukan oleh Barat di era pencerahan.


Kedua, penghormatan kepada hak-hak manusia. Ini tercermin dalam pesan-pesan Rasulullah saw di Haji Wada di mana beliau menegaskan penghormatan kepada darah manusia dan kesetaraan umat manusia tanpa memandang perbedaan suku dan warna kulit. Kesetaraan dan HAM baru menjadi isu di Barat berabad-abad kemudian. Bahkan hingga abad ke-21 Barat masih mengidap masalah rasialisme.


Ketiga, pengangkatan derajat kaum perempuan, di waktu di mana perempuan direndahkan sebagai layaknya barang. Islam sejak awal sejarahnya merevolusi pandangan terhadap kaum perempuan dengan turunnya syariat hijab, mahram, pernikahan dan sebagainya. Barat baru mulai bicara perempuan saat di sekitaran masa revolusi industri lahir gerakan feminisme. Itu pun hanya memindahkan perempuan dari penindasan abad kegelapan ke eksploitasi kapitalisme.


Masih banyak contoh-contoh lain yang menunjukkan ketinggian peradaban Islam. Alhasil, dalam waktu 23 tahun, Rasulullah saw berhasil mengubah wajah tandus dataran Arab menjadi peradaban agung yang melampaui zamannya. Hal itu tidak lepas dari peran para sahabat sebagai penopang peradaban tersebut. Dan lahirnya generasi sahabat tentu merupakan hasil tarbiyah Nabi Saw.


Kunci dari kokohnya generasi sahabat sebagai pilar peradaban agung tentunya adalah kekuatan visi yang ditanamkan oleh Nabi saw pada mereka. Visi tersebut tidak lain adalah visi akhirat, yang jika di-breakdown menjadi dua hal yaitu visi ibadah dan visi kekhalifahan.


Karena itu, jika kita ingin mengulang lagi keagungan peradaban Islam di masa yang akan datang, maka syarat utamanya adalah kita wajib menanamkan visi akhirat ini kepada generasi yang kita lahirkan saat ini. Dengan wasilah tarbiyah dan ta'lim, semestinya visi ini dapat ditanamkan dalam akal dan hati mereka. Ayah dan Bunda  mari bersama-sama berjuang untuk mewujudkan generasi bervisi pejuang. Ikutilah Seminar Parenting yang diselenggarakan Sekolah Tahfizh Plus Khoiru Ummah. Insya Allah akan diselenggarakan secara online pada: 


📆 Ahad, 23 Oktober 2022

⏰ 09.00-11.00 WIB

🖥️ Zoom Meetings

💰 GRATIS UNTUK UMUM


✨Extra:

Dapatkan diskon 50% pembelian formulir pendaftaran PPDB di seluruh cabang Khoiru Ummah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dari level TK, SD, SMP, SMA. 


Jangan lewatkan kesempatan langka dan berharga ini, daftarkan diri anda sekarang juga dan jejakkan peran dalam membentuk generasi bervisi pejuang!


Pendaftaran bisa dilakukan melalui tautan berikut ini:

https://bit.ly/SeminarParentingKU2022

https://bit.ly/SeminarParentingKU2022

https://bit.ly/SeminarParentingKU2022